Jenis-Jenis Santet dan Pelet
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi, termasuk dalam hal kepercayaan mistis. Di banyak daerah, masih ada keyakinan akan keberadaan santet dan pelet — dua istilah yang sering dikaitkan dengan ilmu gaib untuk memengaruhi atau mencelakai orang lain. Namun, penting untuk memahami bahwa pembahasan ini bukan untuk mempromosikan praktik berbahaya tersebut, melainkan untuk memberi wawasan sejarah, budaya, dan makna sosial yang menyertainya.
Mari kita telusuri lebih jauh.
Apa Itu Santet?
Santet adalah istilah umum di Indonesia untuk ilmu hitam yang digunakan untuk mencelakai orang lain dari jarak jauh. Santet sering dikaitkan dengan praktik dukun atau orang yang memiliki kemampuan gaib untuk mengirimkan penyakit, kesialan, atau bahkan kematian kepada targetnya.
Dalam masyarakat tradisional, santet dipercaya sebagai cara terakhir ketika seseorang merasa dendam, sakit hati, atau iri hati. Sayangnya, kepercayaan ini juga bisa menyebabkan konflik sosial dan ketegangan antarindividu atau antar keluarga.
Jenis-Jenis Santet yang Populer
Berikut beberapa jenis santet yang dikenal dalam tradisi lisan masyarakat:
-
Santet Jarum atau Paku
Santet ini dikisahkan bekerja dengan “mengirimkan” benda-benda tajam seperti jarum, paku, atau pecahan kaca ke dalam tubuh korban secara gaib. Konon, korban akan merasakan sakit luar biasa tanpa sebab medis yang jelas. -
Santet Boneka atau Media
Menggunakan boneka atau media perantara yang diberi mantra, lalu menusuk atau menyakitinya dengan harapan rasa sakitnya juga dirasakan oleh target. Praktik ini mirip dengan apa yang dikenal di Barat sebagai voodoo. -
Santet Makanan
Ilmu hitam yang dimasukkan ke dalam makanan atau minuman agar korban mengalami efek tertentu, seperti jatuh sakit, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian. -
Santet Petaka Bumi
Disebut-sebut sebagai santet yang “mengirimkan” bencana, baik dalam bentuk kecelakaan, kerugian usaha, atau kebangkrutan, dengan cara memengaruhi peruntungan seseorang. -
Santet Gagak Hitam
Kisah populer menyebutkan santet ini sebagai cara “paling sadis” untuk mengirim kematian alami (misalnya lewat kecelakaan atau penyakit mematikan) agar tidak terdeteksi sebagai santet.
Apa Itu Pelet?
Berbeda dari santet yang digunakan untuk menyakiti, pelet lebih dikenal sebagai ilmu gaib untuk menarik cinta atau memengaruhi perasaan orang lain agar jatuh hati. Dalam masyarakat tradisional, pelet sering disebut sebagai senjata bagi mereka yang cintanya bertepuk sebelah tangan atau ingin “mengikat” pasangan.
Jenis-Jenis Pelet yang Dikenal
Berikut beberapa jenis pelet yang populer dalam cerita rakyat:
-
Pelet Sukmo
Disebut juga sebagai Ajian Pengasih Sukmo, ini dipercaya memengaruhi pikiran dan perasaan target agar terus memikirkan pengirimnya, bahkan tanpa bertemu langsung. -
Pelet Puter Giling
Salah satu ilmu pengasihan terkenal yang konon membuat seseorang selalu rindu, ingin kembali kepada pengirimnya, bahkan jika sebelumnya telah menjauh atau meninggalkan. -
Ajian Tresno Sejati
Dikenal sebagai ilmu untuk menciptakan cinta sejati. Legenda menyebutkan, pengaruhnya membuat pasangan menjadi setia dan tidak berpaling ke orang lain. -
Ajian Asmoro Bangun
Digunakan untuk membuat hubungan yang renggang menjadi mesra kembali, menciptakan suasana romantis dan harmonis. -
Ajian Dewi Asih
Konon dipercaya membuat seseorang lengket secara emosional, penuh kasih sayang, dan selalu menginginkan keberadaan pengirimnya. -
Ajian Pedot Asih
Ilmu pengasihan yang digunakan di kalangan LGBTQ+, disebut-sebut dapat membuat target yang sebelumnya tidak tertarik dengan lawan jenis menjadi tertarik.
Mengapa Masyarakat Masih Percaya?
Kepercayaan terhadap santet dan pelet terus bertahan karena beberapa faktor:
-
Budaya lisan: Cerita dari mulut ke mulut, kisah nenek moyang, atau pengalaman pribadi yang sulit dibuktikan secara ilmiah.
-
Kebutuhan emosional: Saat seseorang merasa putus asa, baik karena cinta, dendam, atau kegagalan hidup, mereka mencari jalan pintas, termasuk bantuan supranatural.
-
Kurangnya akses informasi: Di beberapa daerah, kurangnya pemahaman medis atau psikologis membuat penyakit atau masalah mental dikaitkan dengan santet.
Kesimpulan
Santet dan pelet merupakan bagian dari sejarah panjang budaya Indonesia. Meski menarik untuk dibahas, penting untuk menyadari bahwa praktik ini tidak seharusnya digunakan untuk merugikan orang lain. Kehidupan yang harmonis, penuh cinta, dan sukses bisa dicapai dengan cara positif, tanpa harus melibatkan kekuatan yang bersifat merusak.
Semoga artikel ini memberi wawasan baru dan membantu Anda melihat sisi budaya sekaligus memikirkan jalan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup.